Seminar International Wetland Day 2021

 

Dalam rangka International Wetland Day 2021 yang diperingati pada tanggal 2 Februari 2021, Pemerintah Kalimantan Timur dan Dewan Daerah Perubahan Iklim Kaltim bekerjasama dengan beberapa lembaga Mitra Pembangunan di Kalimantan Timur salah satunya adalah Yayasan Bumi melaksanakan Seminar Nasional secara online terkait Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah dengan tema “Peran dan Fungsi Ekosistem Lahan Basah Mangrove dan Gambut dalam Pengaturan Tata Air dan Resiliensi Masyarakat Sekitar terhadap Dampak Perubahan Iklim”

Seminar ini bertujuan untuk melihat peran dan fungsi ekosistem lahan basah dan gambut dalam pengaturan tata ait dan resiliensi masyarakat sekitar terhadap dampak perubahan iklim. Seminar dibuka oleh Prof. Dr. Daddy Ruhiyat sebagai ketua harian Dewan Daerah Perubahan Iklim dan Keynote speaker oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, Ence Ahmad R. Rizal, S.T.,M.Si.

Mengingat seminar ini dilaksanakan secara online untuk mempermudah pembahasan dibagi menjadi (2) dua sesi. Untuk sesi pertama moderator Niel Makinudin, MA (Yayasan Konservasi Alam Nusantara) dengan (3) pemateri yakni Dr. Budi S. Wardhana (Deputi Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove), Dzulqarnain Daulay, S.I.P.,M.Si (Pelaksana Harian Kepala Pusat pengendalian pembangunan Ekoregion Kalimantan – KLHK)

Pada sesi (2) dua moderator Dr. Emi Purwanti (Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman) dengan narasumber Arif data Kesuma (GIZ), Achmad Nuriyawan (Yayasan Mangrove Lestari) dan Aang Gunaifi (Yayasan Bumi).

BUMI dalam kesempatan ini menyampaikan mengenai kegiatan pendampingan dan penguatan kelembagaan serta perencanaan pengelolaan hutan desa di Mahakam Tengah. Secara spesifik membahas mengenai potensi, peluang dan masalah pengelolaan gambut serta bagaimana tindak lanjut Perhutanan Sosial dengan skema Hutan Desa yang ada di 6 desa setelah mendapatkan izin pengelolaan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beragam Potensi seperti gula aren, ekowisata, Perikanan dan produk turunannya, pertanian, kratom, madu dan pisang salai, merupakan ekonomi alternatif desa. Sehingga konsep pemanfaatan yang terintergrasi antara APL dan KBK perlu dikuatkan dengan teknologi tepat guna. (R.)

 

Materi bisa di akses melalui link berikut :

https://drive.google.com/drive/folders/1diNV_5UXsZ8Liy8rYdCPM9zHUT7qzgzr

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.